Deskripsi PERILAKU BERISIKO HIV-AIDS PADA KELOMPOK DUKUNGAN SEBAYA (KDS)

Perilaku berisiko terhadap HIV-AIDS dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti tingkat pengetahuan, kepatuhan beragama, media massa, pendapatan, dan pengaruh teman sebaya. Individu yang memiliki pengetahuan baik tentang HIV-AIDS cenderung menerapkan perilaku hidup yang aman, sedangkan kurangnya pemahaman meningkatkan risiko perilaku berisiko. Kepatuhan terhadap ajaran agama berperan penting dalam membentuk sikap moral serta pengendalian diri terhadap perilaku yang dapat menyebabkan penularan HIV. Akses terhadap media massa yang edukatif membantu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat, sementara keterbatasan akses atau informasi yang tidak tepat dapat memperburuk situasi. Faktor ekonomi turut menentukan kemampuan individu dalam memperoleh layanan kesehatan dan sarana pencegahan, di mana pendapatan rendah sering kali menjadi hambatan utama. Dukungan teman sebaya juga memiliki pengaruh besar, karena lingkungan sosial dapat memperkuat atau justru mengurangi perilaku berisiko. Upaya pencegahan HIV-AIDS perlu dilakukan melalui pendekatan yang menyeluruh dengan memperkuat pendidikan kesehatan, nilai-nilai agama, peran media, dukungan sosial ekonomi, dan pemberdayaan kelompok dukungan sebaya. Pendekatan yang empatik, partisipatif dan berbasis komunitas diharapkan mampu menurunkan perilaku berisiko serta meningkatkan kualitas hidup dan kesadaran masyarakat terhadap HIV-AIDS.