Deskripsi KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI RETROVIRAL THERAPI (ARV) PADA PASIEN HIV-AIDS DI PROVINSI GORONTALO

Terinfeksi HIV menjadi pukulan yang sangat berat,Orang dengan HIV/AIDS atau ODHA dihadapkan dengan berbagai konsekuensi seperti stigma sosial, diskriminasi, dan kekhawatiran tentang masa depan. Selain itu, penderita juga merasa cemas terhadap kematian walaupun tidak selalu mendominasi pikiran mereka, kadang-kadang muncul sebagai ketakutan akan masa depan dan bagaimana proses kematian itu sendiri. Hal ini tentu menjadi beban emosional yang berat. Pada tingkat kecemasan tertentu diakibatkan karena penderita belum sepenuhnnya menerima kenyataan bahwa mereka terinfeksi HIV/AIDS dan sering kali merasa cemas tentang bagaimana kondisi kesehatannya akan berkembang di masa depan, ketidakpastian ini membuat penderita terus berpikir dan kadang kadang merasa tidak berdaya. Adanya dukungan yang kuat dari keluarga, teman atau pasangan. Penderita merasa tidak sendirian dan lebih kuat menghadapi kenyataan sehingga pengobatan ARV yang mereka jalani merupakan kunci dimana dengan minum obat teratur, penderita merasa lebih memegang kendali atas kesehatannya. Berdasarkan hasil penelusuran terhadap penelitian sejenis diketahui pada umumnya terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, intensi, behavior belief, dan normative belief dengan kepatuhan minum obat ARV pada pasien HIV/AIDS, yang diharapkan adalah bagaimana penderita lebih terbuka dengan orang terdekat dan tetap disiplin dalam mengonsumsi obat ARV.